










Komunitas St. Elisabeth Blitar
Komunitas St. Elisabeth hadir di Blitar tahun. 1936 sebagai perpanjangan kasih Allah dalam mewartakan kasih-Nya melalui karya kesehatan. Undangan Allah untuk menebarkan kasih ber-awal dari keterlibatan para suster melayani di Klinik Louisa milik Perkebunan Karet Gondang Tapen, yang selanjutnya berganti nama menjadi Elisabeth Kliniek. Dalam perkembangannya, klinik ini berubah menjadi Rumah Sakit Katolik Budi Rahayu.
St. Elisabeth menjadi pelindung komunitas dan karya rumah sakit oleh karena nilai keuta-maan yang diteladankan yakni kemurahan hati berbagi dan perhatian penuh cinta kepada yang miskin dan menderita. Nilai keutamaan inilah yang dihidupi dan dihayati oleh para suster yang berkarya di komunitas dan rumah sakit, didukung pula oleh semangat juang yang gigih dan cinta tanpa batas dari para suster pendahulu. Semangat untuk melayani sampai ke pelosok tanpa lelah dijalani dengan cinta tanpa pamrih.
Para suster terlibat dalam karya di rumah sakit sebagai perawat, tenaga administrasi ke-uangan, Pastoral Care, dan dalam tim manajemen rumah sakit. Sebagai komunitas, para suster ikut berperan dalam kegiatan rumah sakit, antara lain baksos untuk masyarakat dan di saat Unit Instalasi Gizi mengalami kekosongan tenaga suster. Para suster sempat mengalami “kebingungan” karena setiap suster telah memiliki tugas ganda. Akhirnya, Komunitas memutuskan untuk mengutus Sr. Bernadeth guna membantu Unit Instalasi Gizi. Para suster juga mengadakan kunjungan ke rumah karyawan, pensiunan, dan juga umat setempat. Sebagai bagian dari paroki, para suster terlibat dalam kegiatan gereja lokal dan berpastoral, seperti sebagai Asisten Imam, katekese Sakramen Krisma, mendampingi Legio Maria dan doa lingkungan. Di samping itu, para suster juga ambil bagian dalam kegiatan pena-naman pohon di Jolosutra, kegiatan PARK, Open House saat Natal, dan mengikuti expo panggilan.
Demikian juga, para suster terlibat dalam gerakan Laudato Si yang dicanangkan oleh provinsi sebagai bentuk pertobatan ekologis dan pemeliharaan terhadap ibu bumi dengan pem-buatan eco enzyme, menanam dan memelihara tanaman yang sudah ada, serta memelihara he-wan piaraan seperti ayam, mentok, dan kalkun.
Pada tanggal 17 Mei 2022, diberkati rumah studi di Kediri, yang merupakan bagian dari Komunitas St. Elisabeth. Komunitas juga menjadi tempat tinggal Frater Novis SVD yang live in di RSK Budi Rahayu. Komunitas menjadi oase (sumber) dan wahana yang amat berharga untuk mengalami kebersamaan saat pertemuan, untuk berbagi pengalaman sehingga situasi dan persoalan yang muncul segera dapat diatasi. Perhatian, kepedulian, dan bahu-membahu dari sesama suster menjadi sumber semangat dan saling kerja sama.
Sumber : Buku 100th SSpS Provinsi Jawa “Menari Bersama Sang Api”