Paguyuban Abdi Roh Kudus Abdi Roh Kudus (PARK) merupakan bagian dari keluarga besar Kongregasi Suster-Suster Misi Abdi Roh Kudus, yang menghayati hidup sebagai seorang awam, antara lain berkeluarga ataupun hidup lajang di tengah masyarakat. Sebagaimana dilakukan oleh para Suster Misi Abdi Roh Kudus, mereka juga menyerahkan diri kepada Allah Roh Kudus dalam ibadat penyerahan diri. Secara khusus mereka menghayati Spiritualitas dan kharisma Misioner di tengah dunia seraya melaksanakan lima tugas gereja. Melalui hidup yang dipersembahkan kepada Allah Roh Kudus mereka dikobarkan oleh semangat mencintai sesama dan melaksanakan misi perutusan Tuhan di tengah dunia melalui cara hidup yang mereka pilih.

St. Arnoldus Janssen bersama Ibu Maria Helena dan Ibu Josepha Hendrina sebagai Generasi Pendiri dari Kongregasi Suster-suster Misi Abdi Roh Kudus, sudah sejak awal melihat betapa pentingnya peranan kaum awam dalam misi gereja. Awam yang turut menghayati spiritualitas Pendiri sendiri dibantu bertumbuh dan matang dalam iman dan pada saat yang sama melibatkan diri dalam misi pewartaan Kabar Gembira demi keselamatan jiwa-jiwa yang tak dapat mati. Generasi Pendiri telah mewujudkan terjadinya pembinaan kaum awam bagi misi dan kemudian melibatkan mereka sebagai rekan misi. Konstitusi SSpS secara tegas menekankan pentingnya hal itu.

Melalui pelbagai usaha, kita turut membangun jemaat-jemaat kristiani. Jemaat-jemaat ini yang lahir dari Sabda Allah oleh kekuatan Roh Kudus, serta dihidupi oleh Sabda dan Sakramen, menjadi tanda cinta dan kehadiran Allah yang membebaskan dalam dunia. Keluarga-keluarga Kristen adalah inti dari jemaat-jemaat ini. Sebab itu kita berusaha sedemikian, agar pembinaan mereka sesuai dengan nilai-nilai injil dan menyiapkan kaum muda sesuai dengan asas pendidikan kristiani. (Konstitusi SSpS Artikel 108)

Tanpa peranserta aktif kaum awam, Injil tidak mungkin berakar kuat. Dipenuhi semangat Kristus, mereka hendaklah mengubah dunia dari dalam bagaikan ragi. Kita menggiatkan kepemimpinan awam supaya sadar akan tanggungjawab mereka dalam Gereja dan tata dunia masyarakat civil. (Konstitusi SSpS Artikel 109)

Melalui persekutuan Roh Kudus dan persekutuan sejenis, kita membantu umat untuk hidup sesuai dengan keyakinan kristiani. Anggota dari persekutuan-persekutuan ini, ikut ambil bagian dalam doa dan perutusan Kongregasi kita. (Konstitusi SSPS Artikel 109.2)

Persekutuan Roh Kudus yang dimaksudkan adalah kaum awam yang secara khusus memberi diri secara sukarela untuk menghayati spiritualitas yang diwariskan oleh Generasi Pendiri dengan cara melibatkan diri dalam misi pewartaan Kerajaan Allah di dunia. Persekutuan Abdi Roh Kudus inilah yang untuk SSpS Provinsi Jawa disebut Paguyuban Abdi Roh Kudus (PARK).

PARK menjadi komunitas yang dijiwai oleh Roh Kudus dan dikobarkan untuk mengabdikan diri bagi Misi Allah melalui kekhasannya sebagai awam. Kehadiran mereka di tengah umat dan masyarakat amatlah berarti, menjadi garam dan terang atau “ragi yang mengubah dari dalam” sebagaimana dinyatakan dalam Konstitusi SSpS.

PARK menanggapi panggilan Allah untuk pewartaan Kerajaan Allah dalam semangat yang sama sebagaimana dihayati juga oleh para Suster SSpS. Formasi dan pembinaan bagi PARK menjadi bagian dari tanggungjawab para suster. PARK sebagai rekan misi SSpS mengalami formasi yang relevan dengan kebutuhan dan situasi mereka, senantiasa diarahkan untuk meningkatkan kepemimpinan dan pengetahuan tentang iman dan ajaran-ajaran Kristus, serta warisan semangat St. Arnoldus Janssen dan Generasi Pendiri.

Anggota jemaat yang merasa terpanggil turut bergabung menjadi anggota PARK mendapat kesempatan yang sama untuk dapat berkembang dan makin matang dalam iman serta memiliki semangat misi yang berkobar. Kaum muda hendaknya juga mendapat tempat dan kesempatan yang sama untuk turut bergabung menjadi rekan misi.

Roh Kudus sendiri akan menjadi penuntun bagi setiap pribadi yang terbuka bagi karya Allah, akan melengkapi segala yang kurang pada dirinya demi terwujudnya mimpi Pendiri yakni: “Hiduplah Allah Tritunggal dalam hati kita dan dalam hati umat manusia. “

(dikutip dari ” Buku Panduan Paguyupan Abdi Roh Kudus (PARK) Provinsi Maria Bunda Allah Jawa.)