Lompat ke konten

Komunitas RSK St. Vincentius A Paulo Surabaya

      Tahun 1934, pembangunan tahap 1 RSK St. Vincentius A Paulo menghasilkan empat paviliun. Salah satu paviliun digunakan untuk para suster karena biara belum dibangun. Komunitas RKZ selalu memiliki jumlah anggota komunitas yang cukup banyak karena beranggotakan para suster yang melayani di RKZ dan juga yang studi di STIKes, baik dari SSpS Provinsi Jawa, Provinsi Flores, Provinsi Timor, maupun Provinsi Kalimantan, bahkan dari kongregasi lain.

     Para suster terlibat dalam pelayanan di lingkungan, gereja, serta kegiatan religius Keuskupan Surabaya. Selain itu, para suster juga memiliki kelompok binaan untuk orang kecil, yakni pada tahun 2011 melayani ODHA. Namun, pada Oktober 2019 kelompok ini dibubarkan karena masalah internal. Komunitas RKZ dikenal aktif menghasilkan produk-produk eco enzyme, baik berupa cairan maupun sabun yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

     Komunitas RKZ masih melestarikan tradisi rekreasi bersama sesudah makan malam, baik mingguan maupun saat hari pesta besar seperti Natal dan Paskah, dengan menyanyikan lagu-lagu Natal dan Paskah secara bergantian per kelom-pok basis liturgi sambil menikmati cemilan ringan parcel Natal. Ketika wabah Covid-19 merebak, rekreasi bersama dilaksanakan di meja makan sehingga waktu makan menjadi lebih lama selesainya dikarenakan setelah makan mereka masih bercanda dan bercerita, bahkan sesekali menari.

     Ruang perpustakaan komunitas sering digunakan sebagai tempat persemayaman jenazah para suster sebelum dimakamkan ke Kembang Kuning. Para suster Komunitas RSK St. Vincentius a Paulo (RKZ) bersama para karyawan Komunitas terlibat dalam menyiapkan segala kebutuhan dalam merawat (pemulasaran) jenazah suster yang meninggal.

     Komunitas RKZ mengalami perpindahan biara ke Jalan Kutai 41-43 Surabaya pada bulan Januari 2023, yang menandai untuk pertama kalinya pindah sejak zaman para suster perintis dan dilakukan setelah gedung Biara Provinsi selesai dibangun kembali. Perpindahan tersebut terjadi sebagai alternatif pemenuhan kebutuhan akan suatu ruang makan yang diperlukan oleh Komunitas Provinsialat, yang mempunyai banyak suster. Dengan demikian, berpindah jugalah Komunitas RSK St. Vincentius a Paulo ke Jalan Kutai 41-43 Surabaya.

Sumber : Buku 100th SSpS Provinsi Jawa “Menari Bersama Sang Api”