Berita Seputar Kapitel Provinsi XIV
Syukur dan pujian kepada Allah Tritunggal atas penyertaan-Nya bagi Provinsi Jawa dalam menjalankan amanat perutusannya sesuai dengan kharisma, konstitusi, dan petunjuk-petunjuk Gereja. Kapitel Provinsi SSpS Jawa XIV diadakan untuk mengevaluasi dan menetapkan prioritas kegiatan kerasulan pelayanan di berbagai bidang, yakni Pastoral, Pendidikan, Kesehatan, dan Sosial.
Rekoleksi Kapitel Provinsi XIV
Para Suster Kapitularis mengawali rangkaian kegiatan Kapitel Provinsi SSpS Jawa XIV dengan rekoleksi. Rekoleksi yang dipimpin oleh Provinsial SSpS Provinsi Jawa, Sr. Ignata Yuliati, SSpS, dimulai tanggal 21 Oktober 2025 dari pk. 08.00 WIB hingga 12.00 WIB.
Tema rekoleksi ”Didayai Belas Kasih Allah Tritunggal: Bertransformasi Menjadi Saksi Hidup yang Merangkul Dan Memulihkan Semua”. Bacaan diambil dari kitab Nabi Yehezkiel 37:1-14. Rekoleksi ini menyampaikan pesan tentang pentingnya keterbukaan emosional, cinta, dan koneksi dengan alam. Ia mengajak kita untuk mengatasi hambatan rasionalitas dan kembali ke inti kemanusiaan kita yang penuh kasih. Melalui penerimaan diri dan cinta dapat mencapai pemulihan.
Dalam rekoleksi, para kapitularis juga diajak untuk berefleksi pribadi dan juga syering dalam kelompok yang telah ditentukan.
Pembukaan Kapitel Provinsi XIV
Kapitel Provinsi XIV SSpS Provinsi Jawa dimulai tanggal 21 Oktober 2025 pk. 16.00 dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh P. Gregorius Genane Kaha, SVD – Provinsial SVD Provinsi Jawa. Sebelum Perayaan Ekaristi, diawali perarakan para kapitularis dari depan ruang aula dengan membawa simbol-simbol berupa lilin, ikon Kapitel Provinsi XIV dan globe yang dibawa oleh Provinsial SSpS beserta dewan provinsi. Sedangkan para kapitularis membawa tumbuhan yang melambangkan situasi kehidupan dan imam membawa alkitab yang menandakan kekuatan kita bersumber pada sabda Allah.
Untuk semakin mendalami tema kapitel, para suster memperagakan bacaan kitab Nabi Yehezkiel 37:1-14 melalui Bibliodrama sebelum Perayaan Ekaristi dimulai.
Dalam homilinya P. Goris SVD menyampaikan bahwa kapitel adalah sebuah perayaan kebersamaan persaudaraan dalam kongregasi khususnya provinsi. Dalam kapitel ini kedudukan semua kapitularis sama, berdiri sama tinggi duduk sama rendah, yang artinya semua hadir membawa kepentingan provinsi. Maka tujuan akhir kapitel adalah mengupayakan perbaikan kualitas pelayanan misioner kita baik sebagai individu, komunitas maupun provinsi.
Terdapat tiga kata kunci dari tema kapitel yang disampaikan oleh P. Goris SVD yakni Didayai, Bertransformasi, dan Saksi Hidup. Pater menekankan bahwa kita misionaris dipanggil untuk menjadi pembawa damai, tanda pengharapan dan menjadi misionaris sinodalitas yang berarti kita tidak dapat hidup sendiri.
Setelah perayaan ekaristi, TPP diikuti para kapitularis berarak menuju ruang pertemuan kapitel. Setelah memohon kehadiran Roh Kudus dengan menyanyikan lagu Veni Creator, P. Goris SVD memberkati ruang kapitel dengan memerciki air suci sebagai simbol penyucian ruangan yang akan digunakan selama kapitel provinsi XIV berlangsung. Sr. Ignata Yuliati, SSpS selaku provinsial SSpS Provinsi Jawa akan bertindak sebagai Presiden Kapitel provinsi XIV, secara resmi membuka Kapitel Provinsi XIV SSpS Provinsi Maria Bunda Allah Jawa dengan membunyikan gong sebanyak 3x.







Input: Menjadi Saksi Hidup dalam Realitas Hidup Saat Ini
Pada tanggal 26 Oktober 2025, di hari ke-5 perjalanan Kapitel Provinsi XIV SSpS Provinsi Maria Bunda Allah – Jawa, para kapitularis mendapat input yang dimulai pk. 08.00 – 11.00 WIB. Input disampaikan oleh Rm. Antonius Gigih Basuki, CM, Provinsial CM (Congregatio Missionis) Indonesia. Rm. Gigih, CM mengatakan bahwa sejak awal hidup kita sudah menjadi saksi. Roh Kuduslah yang menjadikan kita saksiNya. Kita diharapkan mampu memberi kesaksian seperti kesaksian sandal dan kaki.. Kita patut selalu bersyukur karena kita masih punya kaki yang sehat, kita masih bisa berjalan dengan kaki kita sendiri. Mari kita menghargai kaki kita karena kaki mengantar kita kemana-mana. Sebagaimana Ibu Teresa yang hidupnya dibaktikan untuk sesama yang membutuhkan. Kakinya menjadi saksi dimana dia keluar dari biara untuk menyentuh dan merangkul mereka yang membutuhkan. Dengan hidup sederhana, seluruh tubuh kita adalah saksi. Salah satu harapan kaum awam adalah anggota Tarekat Hidup Bakti (THB) mempunyai dan melakukan sesuatu yang ‘lebih’, berkenaan dengan sesuatu yang radikal, totaliatas, kesetiaan yang definitive, hidup rohani yang mendalam, hidup yang lebih menantang dalam relasi dengan Allah. Kita kaum religius diajarkan untuk ”jangan pernah meminta tugas dan jangan pernah menolak”. Yang penting kita meletakkan kristus ditengah-tengah provinsi sehingga muncul gaya hidup yang sederhana dalam provinsi dan selalu siap sedia melayani dengan rendah hati.
GALERI FOTO
VIDEO