
Untuk memenuhi permintaan Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono, Pr. akan kebutuhan tenaga suster di Paroki Santo Pius X Blora di bidang Pendidikan dan Pastoral Umat serta Katekese Kategorial, pada Minggu, 20 Juli 2008, Sr. M. Justina mengantar Sr. Elfrida dan Sr. Bibiana untuk memulai karya baru di Blora. Para suster diterima oleh RD. Agustinus Tri Budi Utomo. Pada hari Kamis, 24 Juli 2008, Sr. Elfrida dan Sr. Bibiana memasuki rumah transit di keluarga Ibu Satyowibowo. Kedua suster mulai aktif mengikuti doa dan kegiatan lingkungan serta ambil bagian dalam katekese persiapan komuni pertama.
Tanggal 7 September 2008, rumah pening. galan Suster-suster Abdi Kristus direnovasi agar dapat ditempati para suster, untuk membentuk suatu komunitas baru. Tepat pada tanggal 13 September 2008, pukul 12.15, biara diberkati oleh RD. Agustinus Tri Budi Utomo, dengan nama Biara Arnoldus Blora, yang berada satu kompleks dengan PG, TKK, dan SDK milik Yayasan Yohanes Gabriel Kornit Blora. Sr. Bibiana memulai karya misinya dengan membantu di PG Bintang Timur dan Sr. Elfrida di TKK Bintang Timur untuk membenahi administrasi keuangan TKK. Pada tahun kedua, Sr. Elfrida diangkat menjadi Kepala Sekolah SDK Krida Utama, yang juga adalah sekolah inklusi, milik Yayasan Yohanes Gabriel Perwakilan 3. Sampai saat ini, para suster masih melayani dalam bidang pendidikan milik Yayasan Yohanes Gabriel Perwakilan-3. Asrama bekerja sama dengan paroki dan pelayanan pastoral umat.
Sebagai keterlibatan dalam kegiatan pastoral dengan umat, para suster aktif di lingkungan dan gereja, seperti doa lingkungan, pendalam-an iman, sosialisai bahan pendalaman iman, katekese untuk permandian, komuni pertama, juga mengikuti perayaan Ekaristi di stasi. Selain pelayanan utama di sekolah, para suster juga mengadakan kunjungan ke umat yang sakit, kunjungan ke orang kusta, serta mengikuti kegiatan religius kevikepan.
Komunitas juga melakukan kegiatan pemberdayaan kaum perempuan setempat dengan memproduksi bawang merah goreng. Para suster pernah mengalami kehabisan air sumur karena musim kemarau yang panjang sehingga harus membeli air bersih. Sr. Yosefrida ikut hadir dalam doa bersama masyarakat Kendeng untuk mem-perjuangkan air dari pabrik air yang akan dibangun di sana. Para suster datang dan pergi silih berganti mewarnai dinamika Komunitas Santo Arnoldus Blora.
Begitu melimpah kasih Allah dalam banyak berkat yang diterima para suster selama perjalanan perutusan di Blora. Berbagai peristiwa mengajarkan untuk dapat menemukan makna dari setiap perjuangan dan pergulatan, agar mampu mensyukurinya. Sebagai Misionaris Abdi Roh Kudus, Roh Kudus adalah teman seper-jalanan untuk terus belajar berdisermen dan berefleksi dalam upaya makin menjadi berkat bagi sesama.
Sumber : Buku 100th SSpS Provinsi Jawa “Menari Bersama Sang Api”