Rumah Khalwat Syalom Batu



Karya ini berangkat dari makin tak memadainya biara St. Maria menyediakan tempat untuk retret para suster di samping untuk memenuhi kebutuhan sarana retret bagi awam, baik mitra kerja maupun anak-anak didik di sekolah kita sendiri. Maka, pada masa pembangunan awal, para suster yang mengurusnya tinggal di biara St. Maria.
Di tahun 1973, dibeli sebidang tanah di jalan Hasanudin 15 Batu, dengan beberapa Gedung di atasnya. Rumah pemilik yang masih cukup baik digunakan untuk susteran, garasi diperbaiki dan disiapkan untuk ruang makan peserta retret. Gudang yang kondisinya jelek direnovasi, sebagian besar untuk ruang konferensi sekaligus untuk perayaan Ekaristi, sedangkan sebagian kecil untuk Kapel kecil yang cocok untuk doa pribadi.
Kemudian, tanah di sampingnya dengan satu rumah, milik Ordo Karmel, berhasil kita beli. Rumah itu digunakan untuk pemimpin/pembina retret serta kantor administrasi.
Gedung A dan B yang masing-masing mempunyai 11 ruang tidur, selesai dibangun pada awal tahun 1975. Pada tanggal 31 Maret, di Hari Raya Paska kedua, dilaksanakan pemberkatan oleh Mgr. FX. Hadisumarto, O.Carm dalam suatu Perayaan Ekaristi yang meriah. Sore harinya, para peserta retret yang pertama sudah tiba karena malam harinya retret sudah dimulai.
Dilayani oleh komunitas pertama yang terdiri dari Sr. Maturina sebagai pemimpin rumah, Sr. Engeltrude dan Sr. Bernarita, berbagai jenis retret maupun lokakarya dilaksanakan di Syalom.
Meningkatnya jumlah pemakai jasa, melahirkan kebutuhan akan fasilitas-fasilitas yang lebih memadai. Tahun 1976, Gedung C dibangun dan di tahun 1979 mulai dengan Kapel besar berkapasitas lebih dari 100 orang, dengan designnya yang khas dari Rm. Mangunwidjaja, Pr. Juga kemudian menyusul ruang konferensi, perpustakaan dan ruang konsultasi.
Penambahan dan perbaikan fasilitas terus berlangsung. Bukan itu saja, rumah biarapun dirasakan makin kurang memadai, tanpa kapel dan kualitas bangunan makin menurun termakan usia. Maka pada tanggal 2 Februari 1994, dilakukan peletakkan batu pertama pembangunan rumah biara, dan Agustus 1994 para suster sudah bisa menempati di rumah baru yang mempunyai kapel kecil sendiri, persis di atas tanah bekas rumah biara lama.
Sr. Felicina, Agatha Galland — Regional, 1929-1935
Sr. Gangolfa, Gertrud Perey – Regional, 1935-1948
Sr. Arnulpha, Johanna v. Heesch – Regional, 1948-1958
Sr. Winfrida, Margaretha Hammel – Regional, 1958-1965
Sr. Nolandis, Johanna Bruns – Regional, 1965-1974
Sr. Elsa, Susanna Hungershofer – Regional, 1974-1977
Sr. Nolandis, Johanna Bruns – Regional, 1977-1980