IMLEK DALAM SUKACITA
SSpS sebagai kongregasi internasional, kaya akan budaya yang beraneka ragam. Interkultural…. keterbukaan dalam menerima budaya-budaya nasional maupun negara-negara lain, menjadi ciri khas SSpS yang kuat.
Demikian yang diadakan oleh Para Suster SSpS Komunitas Provinsialat dan Komunitas St. Vincentius a Paulo (RKZ) Surabaya pada tanggal 22 Januari 2023 lalu, tepatnya dalam perayaan Imlek, Tahun Baru Cina 2023. Hiasan-hiasan yang menjadi ciri perayaan Imlek seperti lampion warna merah, tergantung di ruang-ruang komunitas. Perayaan tahun ini dirayakan cukup meriah, penuh sukacita, dan rasa kekeluargaan bersamaan dengan rasa syukur karena para suster senior telah menempati rumah senior di provinsialat Surabaya.
Sesudah makan pagi, para suster Komunitas RKZ menghibur dengan persembahan tari dan lagu serta syering tentang sejarah sio-sio yang menjadi lambang tahun cina. Tarian barongsai yang menjadi salah satu ciri khas pada perayaan Imlek, ditarikan dengan penuh semangat. Barongsai hasil karya para suster meliuk-liuk menyapa setiap suster.
Puncak acara Imlek pada malam hari sesudah makan malam, dimana para suster dalam kelompok basis mempersembahkan kreatifitasnya. Turut diundang untuk bergembira bersama, para suster dari Komunitas Provinsialat. Acara yang dipandu oleh MC Sr. Stella, SSpS dan Sr. M. Rosari Dewi, sebenarnya diadakan mendadak dan tidak banyak waktu untuk persiapannya. Namun diluar dugaan, berjalan dengan cukup lancar dan penuh kegembiraan.
Masing-masing kelompok mempersembahkan acara yang kreatif dan menghibur. Setiap kelompok beranggotakan para suster berbagai jenjang. Ada suster yunior, medior dan senior. Semua terlibat aktif dan memberi diri agar tampilan kelompok, walau dalam keterbatasan diri, menghadirkan sukacita. Kelompok enam mengawali acara dengan menampilkan tari pita dan penjelasan tentang shio kelinci, selanjutnya persembahan lagu, tari sesuai kreatifitas masing-masing, tebak kata Bahasa Mandarin, kisah hewan-hewan di hutan, tari “nenek barongsai” dan sebagai penutup rangkaian para suster yunior mempersembahkan tari “anak barongsai.” Sesuai dengan judul tarian masing-masing, tarian anak barongsai dibawakan dengan lincah dan sebaliknya, tarian nenek barongsai dibawakan dengan gemulai mengingat barongsainya sudah nenek-nenek. Acara ditutup dengan doa penutup oleh Sr. Dorce, SSpS. (Sr. M. Rosari Dewi, SSpS)





Foto : Doc. Tim Infokom SSpS Jawa
Bahagia dan sukacita tidak membutuhkan sesuatu yang mahal atau mewah. Kehadiran dan senyuman yang tulus mendatangkan berkat.
Terimakasih sr. Elis Dan Tim Infokom keren