Lompat ke konten

BELAJAR MERAWAT BUMI SEJAK KECIL

  • oleh

PERINGATAN HARI PEDULI SAMPAH NASIONAL DI SEKOLAH ST MARIA BLITAR

Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional tahun 2023 dirayakan setiap tanggal 21 Februari. Peringatan ini juga merupakan salah satu agenda lingkungan bagi warga sekolah St. Maria, Blitar mulai dari Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK) di bawah bimbingan Sr. Krisna Saragih, SSpS hingga di Sekolah Dasar (SD) yang dipimpin Ibu Puji Rahayu, S.Pd. Keduanya selaku Kepala Sekolah. Seluruh pendidik, tenaga kependidikan serta koordinator kelas sebagai perwakilan orang tua murid juga ikut aktif ambil bagian dalam kegiatan ekologi sekolah.

“Pendidikan dalam tanggung jawab ekologis dapat mendorong berbagai prilaku yang memiliki dampak langsung dan signifikan untuk pelestarian lingkungan, seperti menghindari penggunaan plastik dan kertas, mengurangi penggunaan air, memilah sampah, memasak secukupnya saja untuk dimakan, memperlakukan makhluk hidup lain dengan baik, menggunakan transportasi umum atau satu kendaraan bersama beberapa orang lain, menanam pohon, mematikan lampu yang tidak perlu. Semuanya itu adalah bagian dari suatu kreativitas yang layak dan murah hati, yang mengungkapkan hal terbaik dari manusia. Menggunakan kembali sesuatu daripada segera membuangnya, karena terdorong oleh motivasi mendalam, dapat menjadi tindakan kasih yang mengungkapkan martabat kita” (Laudato Si’ art. 211)

Selaras dengan isi Laudato Si artikel 211 di atas, warga sekolah St. Maria Blitar bersama semua orang yang berkehendak baik terus melakukan gerakan-gerakan ekologis guna memperkuat komitmen warga sekolah untuk peduli pada pemeliharaan lingkungan demi keselamatan bumi sebagai rumah kita bersama.

Pada hari Selasa, 21 Februari 2023 seluruh warga sekolah berdoa untuk bumi, yang dipimpin oleh seorang guru dari ruang tata usaha/ sentral. Pada hari yang sama dilakukan gerakan pemilahan sampah anorganik dan organik.

Seperti dalam kegiatan harian, sampah plastik atau kertas yang masih memiliki nilai ekonomis dikumpulkan tersendiri di rumah sampah anorganik. Jika sudah terkumpul cukup banyak, sampah tersebut dijual dan uangnya dikelola untuk kesejahteraan bersama. Sedangkan sampah yang tidak dapat dimanfaatkan, disikapi dengan setiap hari meminimalis jumlahnya. Diantaranya dengan STOP Sampah Plastik di kantin sekolah, menggunakan botol minum dan tempat makan yang dapat dicuci dan digunakan kembali. Sampah organik yang berupa daun-daun dari berbagai jenis tanaman pohon dikirim ke rumah kompos untuk diolah oleh tim kebun ekologi sekolah (tim LSAP sekolah) untuk dijadikan pupuk hijau/ kompos yang digunakan untuk memelihara lahan dan tanaman di sekolah, biara serta untuk dijual dan hasilnya sebagai tambahan pendapatan sekolah.

Rangkaian kegiatan memperingati Hari Peduli Sampah Nasional dilanjutkan pada Jumat, 24 Februari 2023 dalam pelajaran Lingkungan Hidup bagi 112 siswa/i kelas IV dari tiga paralel. Siswa-siswi belajar dan praktek mengolah sampah daun menjadi pupuk hijau/ kompos, memperhatikan ternak peliharaan di kebun sekolah dengan mencari rumput dan memberi makan, serta membuat eco enzim dari sampah kulit buah.

Kegiatan ini melibatkan tim LSAP sekolah yakni Theresia Tari sebagai koordinator lapangan, Kairun Najib pendamping anak-anak di bagian pengolahan pupuk hijau, Hari di area pemeliharaan ternak dan Sr. Sisilia Andri, SSpS mendampingi belajar membuat eco enzim.

Selain dari tim Laudato Si Action Plan (LSAP) sekolah,  turut juga mendampingi anak-anak dalam kegiatan ini para pendidik dari sekolah yaitu guru bidang studi yang piket, beberapa guru kelas,  Paulus Priyo, wali kelas VI C sekaligus guru pendamping sekolah-sekolah Adiwiyata di Blitar, sera perwakilan orang tua murid.

Kegiatan belajar mengajar di lingkungan yang berlangsung sekitar tiga jam ini, bertempat di kebun ekologi sekolah, Jl. Sodanco Supriyadi No. 19, kota Blitar di belakang Biara Roh Kudus, komunitas para Suster SSpS dan di antara dua area sekolah TK dan SD.

Kegiatan dalam rangka HPSN ini mempunyai tujuan : Menumbuhkan kesadaran dan memperkuat komitmen untuk meminimalis sampah plastik atau anorganik lain hingga zero plastic bagi seluruh warga sekolah; menghargai, memperhatikan dan mengolah sampah daun menjadi pupuk hijau atau kompos yang lebih bermanfaat; memberi perhatian dan mencintai binatang makhluk ciptaan Tuhan yang lain; menghargai dan mau mengolah sampah kulit buah terutama yang dihasilkan sendiri untuk menjadi eco enzim, pupuk cair yang banyak manfaatnya. (Sr. Sisilia Andri, SSpS)

Orang tua murid kelas IV membantu anak menempel lembar keterangan di botol Eco Enzim buatan mereka.

Pak Hari mendampingi anak-anak kelas IV belajar tentang ternak di kandang belakang sekolah.

Belajar membuat pupuk kompos bersama Mas Najib.

Foto : Doc. SD Katolik St. Maria – Blitar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *