Lompat ke konten

Pertemuan Visitatris Jenderal Dengan Suster Yunior SSpS Provinsi Jawa

  • oleh

Pertemuan bersama kedua visitatris Sr. Mariana, SSpS dan Sr. Mikaelin, SspS merupakan kesempatan berahmat yang dialami oleh para suster yunior Provinsi Maria Bunda Allah Jawa. Kegiatan berlangsung di Rumah Khalwat Syalom – Batu tanggal 24 dan 25 April 2023. Ada 36 suster yunior yang mengikuti kegiatan ini.

Senin, 24 April 2023 kegiatan diawali dengan ibadat pagi di taman doa Allah Tritunggal, yang dipimpin oleh Sr. Yenni, Sr. Janice dan Sr. Dorce. Setiap Suster diajak untuk melihat kembali tapak – tapak panggilan yang telah dilalui hingga pada saat menyatakan “Ya” untuk mengikuti Yesus hingga saat ini. Dinamika singkat dengan meletakan tapak-tapak kaki pada bola bumi, menyadarkan akan panggilan hidup sebagai religius dalam Kongregasi Misi Abdi Roh Kudus. Turut mengambil bagian dalam misi global merupakan sebuah undangan yang perlu ditanggapi dengan penuh kesadaran dari setiap suster yunior.

Sr. Emmanuela, SSpS sebagai pemimpin yunior SSpS Jawa membuka pertemuan dengan memberi kesempatan kepada para suster yunior untuk mengungkapkan perasaan serta hal yang berkesan dari dinamika singkat dalam ibadat pagi. Acara selanjutnya adalah perkenalan dari setiap suster dan permainan yang dipimpin oleh Sr. Sebastiana, Sr. Natalia dan Sr. Mersi. Usai permainan, para suster diminta untuk memetik maknanya dan diungkapkan dengan cara yang kreatif.

Setelah bergembira dalam permainan tersebut para suster yunior masuk dalam kegiatan inti yakni input dari Sr. Mariana, SSpS tentang Arah Dasar kongregasi 2022 – 2028. Keenam arah dasar kongregasi terdiri dari: (1) semangat dalam menjalankan misi Tuhan, (2) pertobatan ekologis, (3) hidup dalam komunitas antar budaya, internasional dan antargenerasi, (4) semangat disermen, (5) memperluas kolaborasi dan jaringan dengan mitra misi serta (6) tanggap terhadap misi zaman ini.   Setiap Suster yunior mendalami keenam arah dasar kongregasi dengan beberapa pertanyaan reflektif. Kegiatan dilanjutkan pada sore hari berupa pleno dari ketujuh kelompok yang telah dibagi. Masing masing kelompok mengungkapkan topik utama dari setiap arah kapitel dan tantangan yang dihadapi saat ini. Sr. Mikaelin menegaskan kembali hal–hal konkrit yang perlu diperhatikan dari setiap arah dasar serta upaya yang perlu dihidupi oleh suster yunior sebagai masa depan Kongregasi. Kegiatan pada hari pertama ini ditutup dengan ibadat yang dipimpin oleh Sr. Yanti dan Sr. Chatrina.

Kegiatan pada hari kedua diawali dengan ibadat pagi bersama di kapel yang dipimpin oleh Sr. Klara, Sr. Agnes dan Sr. Bulgaria. Bertepatan dengan pesta Gereja, Pesta St. Markus, inspirasi bacaan injil tentang Yesus mengutus kedua belas murid menyadarkan akan tugas perutusan dari seorang religius, bahwa menjadi murid Kristus berarti siap sedia untuk diutus. Pertemuan pada hari kedua ini diawali dengan sebuah dinamika singkat. Setiap Suster yunior diberi kesempatan untuk memilih salah satu benua yang menjadi misi pilihannya. Sr. Mikaelin memberi kesempatan kepada para Suster untuk mengungkapkan alasan dari pilihan mereka terhadap tempat misi tersebut. Perwakilan dari setiap kelompok mengungkap alasan serta kerinduan mereka untuk dapat mengalami kesempatan bermisi. Selain itu diputarkan juga video inspiratif yang mengisahkan tentang orang-orang kecil, kerusakan alam, dan para pengungsi. Sr. Mariana menegaskan bahwa untuk dapat bermisi perlu mengetahui apa yang dibutuhkan oleh provinsi tujuan misi, agar dapat mempersiapkan diri secara baik.

Bertepatan tahun 2023 SSpS memberikan perhatian khusus pada misi global maka pada sesi selanjutnya Sr. Mikaelin memberikan pertanyaan refleksi tentang aspek penting yang perlu diperdalam untuk meningkatkan semangat dalam bermisi serta konsekuensi sebagai seorang SSpS. Jawaban yang diberikan oleh masing – masing kelompok saling memperkaya dan memberikan kesadaran baru akan hal- hal yang perlu diperdalam yang akan menjadi bekal dalam bermisi. Selanjutnya para suster yunior diberi kesempatan untuk bertanya dan mensyeringkan pengalamannya bersama kedua visitatris.

Sore hari pertemuan dilanjutkan dengan input dari Sr. Emmanuela, SSpS tentang multikultural. Menyadari Kongregasi SSpS sebagai kongregasi internasional maka perlunya pemahaman yang lebih luas akan interkultural. Namun sebelumnya, setiap suster perlu mengetahui nilai-nilai budaya apa saja yang masih terus dihidupi hingga saat ini yang berasal dari keluarga dan daerah asalnya. Untuk itu, setiap suster dibagi dalam kelompok berdasarkan daerah asalnya yakni Jawa, Sumatera, Kalimantan, Papua, Timor dan Flores. Setelah itu para suster dibagi dalam kelompok menurut gambar tarian yang sama pada kartu yang dimilikinya. Dari nilai-nilai yang disharingkan dilihat beberapa kesamaan hingga yang tersisa adalah ketiga nilai dominan yakni kekeluargaan, gotong royong dan kerja keras. Ketiga nilai inilah yang dipersembahkan oleh para suster yunior dalam menghidupi komunitas interkultural. Kegiatan sore ini ditutup dengan perayaan ekaristi yang dipimpin oleh RP. Joko Wayan, SVD. Dalam renungan singkat RP. Wayan menegaskan akan pentingnya menaggapi panggilan Tuhan dan siap sedia dalam menjalankan misi yang Tuhan percayakan.

Seluruh rangkaian pertemuan selama dua hari bersama kedua visitatatris ditutup dengan rekreasi bersama yang dipimpin oleh Sr. Ika, Sr. Karmel dan Sr. Ayu. Setiap kelompok memberikan   penampilan yang kreatif berupa gerak, lagu dan komedi. Sukacita dan kegembiraan terpancar di raut wajah setiap suster yunior. Semangat dan harapan baru menjadi bekal berharga bagi setiap suster yunior untuk kembali ke komunitas dalam menjalankan tugas perutusannya. (Agata Yulia Kerwayu, SSpS  & Elisabeth Dori Sulaona, SSpS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *