PAWAI OGOH-OGOH
Setelah berhenti selama tiga tahun dikarenakan Pandemi Covid-19, PAUD St. Rafael Singaraja bersama umat Hindu menyambut Hari Raya Suci Nyepi Tahun Caka 1945 dengan terlibat mengadakan Pawai Ogoh-Ogoh. Hal ini sebagai bentuk toleransi dan dukungan bagi Umat Hindu, selain itu mengingat juga bahwa hampir semua anak-anak Paud St. Rafael beragama Hindu.
Pawai Ogoh-ogoh menjadi salah satu wadah untuk membentuk anak-anak mengenal budaya dan hari raya agamanya sendiri. Untuk itu, pawai ogoh-ogoh diprogramkan sebagai program rutin tahunan sekolah. Program ini dilaksanakan dengan melibatkan orang tua dan anak-anak, baik Taman Penitipan Anak yang usia 3 tahun, Kelompok Bermain ataupun Taman Kanak-Kanak Katolik St. Rafael. Kegiatan ini mendapat tanggapan positif dari orang tua.
Ogoh-ogoh sendiri dibuat sebagai simbol salah satu sosok di Bali yaitu Bhuta Kala, sosok yang meyeramkan beraura negatif yang ada pada alam semesta dan diri manusia sendiri. Sehari sebelum hari raya Nyepi, umat Hindu melaksanakan upacara pecaruan atau pengerupukan yang bertujuan untuk mengusir para Bhuta Kala atau aura negatif yang ada pada alam semesta dan diri manusia dengan upakara dan upacara masing-masing. Ogoh-ogoh dibuat dengan menyerupai Butha Kala atau hal-hal lain yang meyeramkan. Pada sore hari, ogoh-ogoh akan diarak dan berharap dapat menarik aura negatif yang ada di alam dan diri manusia. Pada akhirnya, ogoh-ogoh akan dibakar untuk memusnahkan aura negatif tersebut. Keesokan harinya tepat pada Hari Raya nyepi umat Hindu akan melaksanakan catur Brata penyepian.
Pawai Ogoh-Ogoh diadakan pada hari Senin, 20 Maret 2023 dua hari sebelum Hari raya Nyepi. Acara ini melibatkan orang tua, pengawas, Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja dan Polisi yang bertanggung jawab dalam pengaturan lalu lintas dan pengamanan terutama disepanjang jalan yang dilalui sekitar wilayah Banjar Tegal.
Pawai berangkat dari lapangan TK, dengan mengarak lima Ogoh-ogoh. Setiap kelas mengarak satu ogoh-ogoh. Perjalanan dilanjutkan ke Patung Singa Ambara Raja Singaraja. Disana anak-anak mengadakan atraksi. Anak TPA menampilkan atraksi Bangkit dari Pandemi dan anak TK menampilkan Sendratari Rahwana dan joget. Sesudah itu perjalanan dilanjukan kearah Pasar Buleleng dan kemudian kembali kesekolah.
Anak-anak dan orang tua begitu antusias dan semangat dalam pawai ini. Kegiatan ini juga menjadi salah satu promosi sekolah pada masyarakat dan lingkungan sekitar. Semoga dengan kegiatan ini, PAUD Santo Rafael semakin dikenal banyak orang sebagai sekolah yang menanamkan nilai-nilai Kristiani, serta membentuk anak berkarakter yang menghargai perbedaan sejak dini tanpa melupakan jati dirinya yang berbudaya dan beragama. (Sr. Nopalina, SSpS)