Lompat ke konten

PROMOSI PANGGILAN MENJELANG HARI MINGGU MISI SEDUNIA KE-97

  • oleh

I CAN SEE

Hari jumat, 13 Oktober 2023 ditetapkan oleh Tim Animasi Misi Keuskupan Surabaya untuk melakukan promosi panggilan menjelang Hari minggu Misi Sedunia ke-97 yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2023.

Dalam kegiatan dengan tema “I Can See”, promosi panggilan tidak hanya berupa stand-stand tetapi ada juga pentas seni dari biarawan-biarawati yang ada di seputar Kota Surabaya. Sasaran kegiatan ini adalah Rekat (Remaja Katolik) dan OMK (Orang Muda Katolik).

Kehadiran orang muda katolik dalam kegiatan ini menjadikan suasana Aula Hati Kudus Yesus – Katedral Surabaya dari pk. 17.00 hingga pk. 22.00 WIB penuh kegembiraan dan sukacita. Mereka tampak antusias mengunjungi stand-stand para biarawan biarawati. Di stand SSpS, ditampilkan brosur-brosur serta boneka suster SSpS. Dan yang cukup menarik perhatian para pengunjung adalah game yang dibuat oleh para suster. Para suster membuat puzzle gambar St. Arnoldus Janssen sebagai pendiri SSpS dan juga para ko pendiri SSpS, Beata Maria Helena Stollenwerk dan Beata Hendrina Stenmanns. Mereka yang datang berkunjung sangat bersemangat untuk menyatukan puzzle. Kegembiraan sangat terlihat di wajah anak- anak yang datang ke stand.

Selain permainan puzzle, para pengunjung juga tertarik dan merasa senang dengan pakaian yang digunakan beberapa suster yunior. Mereka menggunakan pakaian dari berbagai negara, seperti Korea, China, Rusia, dan Amerika Latin. Banyak anak yang bertanya tentang baju yang dipakai para suster. Mereka juga bertanya pekerjaan apa saja yang dilakukan para suster.

Usai kunjungan ke setiap stand, acara dilanjutkan dengan pentas seni. Acara pentas seni dibuka dengan doa dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. RD. Yosef Eko Budi Susilo, Administrator Diosesan Keuskupan Surabaya, dalam sambutannya mengajak orang muda yang menjadi tulang punggung atau masa depan gereja untuk lebih dalam melihat panggilan Tuhan. RD. Eko menegaskan bahwa Tuhan memanggil setiap orang dengan situasi dan peristiwa yang berbeda namun ini membutuhkan tanggapan dari yang dipanggil. Gereja yang ada saat ini dan terus berkembang karena ada misionaris-misionaris yang diutus Tuhan, baik itu biarawan maupun biarawati. Dan semoga kegiatan ini memberi semangat kepada orang muda untuk lebih tanggap terhadap bisikan Roh Kudus untuk menjadi biarawan biarawati.

Dalam acara pentas seni, para frater, romo, suster, dan OMK menampilan acara mereka. Para suster yunior SSpS menampilkan sebuah tarian modern yang berjudul “Dihati ini ada cinta”.  Para suster menari menggunakan pakaian dari berbagai negara seperti yang digunakan pada kunjungan stand.

Salah satu acara pentas seni yaitu drama tentang perjalanan sepasang muda mudi, cukup menarik perhatian para pengunjung. Drama itu menceritakan tentang pergulatan sepasang muda-mudi yang akhirnya menemukan panggilan mereka masing-masing dengan menjadi biarawan-biarawati dan dengan pilihan ini mereka mengalami hidup yang lebih bahagia. Cerita ini mau menegaskan bahwa setiap saat Tuhan memanggil orang-orang yang dikasihi-Nya tanpa memandang situasi, latar belakang maupun status sosial. Tema “I Can See” menjadi ajakan untuk orang muda agar dapat melihat lebih jauh dan dalam tentang panggilan Tuhan. Tuhan memanggil aku dengan namaku, maka sahutku ‘INI AKU, UTUSLAH AKU’. (Sr. Margaretha Kolo, SSpS & Sr. Theresia Ayu, SSpS)

Previous
Next

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *