Hari pertama dalam tahun, Gereja Katolik merayakan Hari Raya Maria Bunda Allah. SSpS Provinsi Jawa menjadikan Maria Bunda Allah sebagai pesta pelindung provinsi. Mengapa SSpS Provinsi Jawa memakai Maria Bunda Allah sebagai pelindung? Hal ini berangkat dari akar spiritualitas Bapa Arnoldus Janssen yang menyebut Maria sebagai Bunda Allah dan Mempelai Roh Kudus. Dikarenakan masyarakat Jawa masa itu lebih akrab dengan Maria Bunda Allah dan sangat menghargai peran seorang Ibu, maka alm. Sr. Elsa, SSpS yang saat itu menjabat sebagai regional mengusulkan perubahan pelindung regio, yang sebelumnya Maria Pengantara Segala Rahmat menjadi Maria Bunda Allah.
Tanggal 1 Januari 2024, kembali SSpS Provinsi Jawa merayakan pesta pelindung provinsi. Empat komunitas di Surabaya, Komunitas Provinsialat, Komunitas St. Vincentius a Paulo (RKZ Surabaya), Komunitas St. Agnes, dan Komunitas Pranovis merayakan bersama-sama. Perayaan syukur diawali dengan ibadat pagi dan perayaan ekaristi di kapel RS Katolik St. Vincentius a Paulo bersama umat.
Sesudahnya, para suster Komunitas Provinsialat baik suster medior, yunior, dan beberapa suster senior saling membantu menyiapkan makan siang. Persiapan makan siang dimulai pk. 08.00 WIB setelah makan pagi. Para suster sangat antusias dan gembira menyiapkannya. Ada yang membersihkan bumbu-bumbu dapur dan sayuran, ada yang kesana kemari menyiapkan lain-lainnya, menyiapkan panggangan ikan, dan mulai membakar ikan. Segala persiapan dilakukan hingga pk. 11.45 dan dilanjutkan dengan ibadat siang bersama di kapel. Para suster Komunitas St. Agnes dan Komunitas Pranovisiat hadir saat doa siang.
Usai ibadat siang, para suster melanjutkan acara di Pendopo Manneta. Sr. Lusia Dwi, SSpS dan Sr. Margaretha Kolo, SSpS sebagai pembawa acara menyambut para suster yang hadir. Acara dibuka dengan ceremonial sederhana yakni para suster senior membagikan jus jeruk dalam gelas-gelas kecil kepada semua suster yang hadir sebagai simbol berkat dari suster senior untuk generasi penerus. Para suster bersulang satu dengan yang lain sambil merenungkan dan mengungkapkan rasa syukur mereka. Bersyukur atas perjalanan Provinsi SSpS Jawa, syukur atas terlaksananya akreditasi karya-karya kerasulan, syukur atas Omah LaudatoSi, syukur atas setahun biara provinsi baru, syukur atas perkembangan karya-karya kerasulan, dan lain-lain.
Setelahnya, acara dilanjutkan dengan ungkapan syukur dari Sr. Ignata, SSpS, Provinsial SSpS Maria Bunda Allah Jawa. Dalam ungkapan syukurnya Sr Ignata menyampaiakan, “Kita bersyukur akan kehadiran provinsi kita yang merupakan undangan dari Allah untuk karya keselamatan umat manusia. Kita juga bersyukur karena provinsi dan komunitas provinsialat berpelindung pada Maria Bunda Allah. Ibu yang memiliki relasi yang dekat dengan anakNya, memberi diri seutuhnya, dan dari rahimNya mengalir kehidupan dan cinta kasih. Kita bersyukur karena banyak orang mengalami kasih seorang ibu dari para suster. Lahir cinta kasih yang memberi kehidupan pada ratusan bahkan ribuan orang melalui pelayanan para suster di Provinsi Jawa.”
Selesai menyampaikan ungkapan syukur, Sr. Ignata memotong tumpeng dan memberikan potongan nasi tumpeng beserta lauknya kepada Sr. Imakulata Wulan, SSpS, pemimpin komunitas St. Vincentius a Paulo (RKZ) Surabaya. Sr. Stefani, SSpS sebagai pemimpin komunitas Provinsialat memotong kue tart dan diberikan kepada Sr. Yohana, SSpS, pemimpin komunitas St. Agnes Surabaya. Selanjutnya doa makan siang yang dipimpin oleh Sr. Floriana, SSpS.
Setelah makan siang, dilanjutkan dengan acara kreatifitas dari para suster. Komunitas Pranovis menampilkan nyanyian, begitu pula para suster senior. Para suster yunior menampilkan nyanyian dan juga tarian kebersamaan. Komunitas RKZ Surabaya menampilkan drama singkat dengan tema Mari Bunda Allah sebagai ibu. Acara syukur ini diakhiri dengan doa syukur dan para suster diberi kesemppatan mengambil hadiah yang telah disiapkan. (Sr. Elisabeth T. Seran, SSpS)
